Jasa Bor Sumur dan Solusi Sumber Air Serta Migas
Menyediakan | Jasa | Service | Sparepart | dan Pengeboran Sumur Dengan alat Khusus.Jatisampurna -Cibubur - Kota Wisata - Legenda - Jakarta Timur - Jakarta barat - Jakarta Selatan- Jakarta Pusat- Bekasi Barat - Bekasi Selatan JABODETABEK - Bahkan Luar daerah
Menyediakan | Jasa | Service | Sparepart | dan Pengeboran Sumur Dengan alat Khusus.Jatisampurna -Cibubur - Kota Wisata - Legenda - Jakarta Timur - Jakarta barat - Jakarta Selatan- Jakarta Pusat- Bekasi Barat - Bekasi Selatan JABODETABEK - Bahkan Luar daerah
Welcome Kali ini www.gali-sumur.com ( Solusi Sumber Air & MIGAS /
JASA BOR SUMUR - Sparepart AIR & MIGAS - Service Alat AIR &
MIGAS - Wireline Tools & Equiepment Tools MIGAS ) akan berbagi Info
Mengenai Masalah Kekeringan di Jawa Barat Pemerintah Rencanakan Hujan Buatan. untuk selengkapnya
mari kita lihat dibawah ini www.gali-sumur.com.
DPRD Jawa Barat mendukung langkah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk pembuatan hujan buatan guna mengatasi kekeringan yang sedang terjadi.
"Hujan buatan sudah harus dilakukan karena kemarin saya baca berita banyak daerah yang kekurangan air bersih. Ini harus segera ditangani," kata Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari, di Bandung, Sabtu (15/8/2015).
Ia mengatakan, Komisi II dan IV DPRD Jawa Barat sudah melakukan komunikasi terkait kekeringan yang terjadi di Provinsi Jabar.
"Teman-teman di dua komisi tersebut akan melihat ke depannya tindakan seperti apa untuk mengatasi kekeringan ini," kata politisi perempuan dari Fraksi PDIP DPRD Jawa Barat ini.
Dia mengatakan upaya jangka panjang untuk mengatasi dampak kekeringan ialah dengan memperbanyak pembuatan embung-embung dan sumur resapan.
"Penting menyusun solusi jangka panjang atas masalah kekeringan ini agar setiap kekeringan minimal jumlah warga yang kesulitan air bersih berkurang atau lahan pertanian terdampak kekeringan juga mencapai ribuan hektare," kata dia.
Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Jabar Yunandar Eka Perwira mengkritisi penanganan kekeringan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota bagi daerah yang terkena dampak, dinilai tidak memecahkan masalah.
"Jadi langkah memberikan bantuan air bersih ke desa-desa yang dinilai rawan kekeringan itu bagus tapi bantuan yang diberikan itu dinilai tidak memecahkan masalah. Kemudian di dalam APBD Jabar Perubahan tidak ada langkah antisipatif terkait untuk mengatasi kekeringan," kata Yunandar.
Menurut dia, seharusnya Pemprov Jawa Barat membuat program prioritas guna mengantisipasi supaya suplai air bersih untuk warga yang membutuhkan tetap terpenuhi seperti membuat embung-embung.
Ia menjelaskan, di dalam perubahan anggaran belum tercermin bagaimana mengantisipasi kekeringan, khususnya yang berdampak langsung terhadap pertanian dan perkebunan.
"Itu seharusnya bisa diantisipasi, contohnya pemerintah belum memikirkan cara agar kebutuhan air untuk pertanian bisa tetap terpenuhi," kata dia.
Sektor pertanian dan perkebunan saat musim kemarau ini sangat membutuhkan air, peran serta pemerintah daerah sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan air di dua sektor tersebut.
"Oleh karenanya pemerintah harus membantu petani dalam memperoleh sumber air baru. Pemerintah bisa membikin sumur dan embung-embung air," kata dia.
Penulis : Achmad Zall
Sumber : galamedianews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar